Modern Darlings

12 Tahun Matraman, The Upstairs Mawar Yang Takpernah Layu


"Bukan kita yang merekam sejarah, Tapi kita yang terekam dalam sejarah" - Malau.

Dua belas tahun yang lalu, bunga mawar dari matraman itu belum pernah layu dan harumnya malah semakin semerbak. Sabtu, 26 maret 2016 The Upstairs merayakan 12 tahun album matraman di salah satu cafe jakarta selatan, Carburator Springs, beberapa musisi-musisi hebat seperti Clubeighties, Pijar, The Sastro, Hightime Rebelion dan Goodnight Electric juga turut memeriahkan acara tersebut, acara itu juga di siarkan secara live oleh digilive.co.id dan dapat di saksikan secara online.

Setelah beberapa personil nya cabut dan memilih untuk meninggalkan hingar-bingar dunia musik. The Upstairs yang sekarang di gawangi oleh Jimi dan Kubil ternyata tetap solid, Mereka malah membuktikan kepada kita semua kalau mereka semakin kuat! dimana musisi-musisi lain yang mulai berguguran setelah personil nya meninggalkan band nya satu-persatu tetapi The Upstairs justru menampilkan sisi kedewasaannya. Mungkin ini titik balik bagi mereka untuk menunjukan kalau mereka tidak main-main! dalam berkarya.



Carburator Spring Cafe menjadi tempat pilihan untuk menggelar acara 12 Tahun Matraman oleh The Upstairs, seperti berada di bengkel sepanjang mata memandang tepajang onderdil-onderdil mesin yang berbau automotive, bahkan ada dua unit vespa yang di gantung di area cafe, sangat unik. tata panggungnya sangat ciamik, namun sayang tempatnya tidak terlalu luas untuk menampung penonton yang semakin berjubel. Nuansa The Upstairs tempo dulu tetap terasa ketika Rebecca Theodora ikut tampil di atas panggung bersama The Upstairs dan atas suaranya yang telah dia persembahkan untuk modern darlings yang sejak awal keriuhan sudah terasa sebelum The Upstairs pentas. The Upstairs membawakan 16 lagu di acara tersebut, di antaranya full satu album matraman dan sebagian dari album magnet-magnet. Suasana semakin tidak "terkendali" ketika The Upstairs muncul dan bersiap menghentak lantai dansa yang di sambut riuh penonton. Di awali dengan percakapan antara Rebecca dan Jimi, salah satu intro dari lagu yang berjudul ANARKI menjadi lagu pembuka yang di bawakan oleh The Upstairs, bukan The Upstairs namanya kalau setiap manggung tidak membuat kejutan dalam bermain aransemen, beberapa lagu yang di bawakan oleh The Upstairs sebagian aransemen nya telah di rubah khusus dan penonton semakin antusias. Sepanjang The Upstairs membawakan lagu-lagunya di atas panggung, sambutan penonton sungguh luar biasa, tiada henti-hentinya penonton terus ber sing along dan membuat suasana semakin meriah, dan Matraman menjadi lagu pamungkas untuk penutup acara 12 tahun matraman. Sang vokalis jimi "memprofokasi" semua penonton untuk ikut bernyanyi.

*kan ku persembahkan sekuntum mawar... aku di matraman... kau di kota kembang..

Sekeliling venue seakan bergetar, oleh suara seluruh penonton yang ikut membalas suara sang vokalis jimi dan membuat suasana semakin menggairah hingga acara selesai, namun ini bukan akhir dari cerita kita, karena sejarah yang akan merekam cerita kita.


READMORE
 

Memories Song album Antahberantah

Record strore indonesia menggelar acara perayaan tahunan yang bertempatkan di bara futsal Blok M dan diadakan selama dua hari 18-19 april 2015, banyak berbagai booth yang ikut memeriahkan acara tersebut selain menjual kaset, cd dan vinyl dari yang lawas sampai release-an terbaru juga banyak merchandise dan aksesoris yang dijual disini, yang unik di salah satu booth yang gw liat menjual jam dinding yang di buat dari bekas kepingan Vinly yang sudah di recycle menjadi sebuah karya yang sangat menarik.
berjejer pula stan-stan makanan yang berada disisi kiri venue untuk pengunjung yang ingin makan atau minum, acara ini di meriahkan oleh pertunjukan band-band lokal yang berlabel indie seperti rumahsakit - bangkutaman - Mondo Gascaro - Marsh Kids - The Candies - Lightcraft - TheMilo - The Upstairs - Strange Fruit - Animalism - White Shoes & The Couples Company - Avhath. Acaranya cukup meriah dengan mengabungkan lapak Store dengan pangung yang menjadi background nya menurut gw itu idea yang menarik, begitu pengunjung masuk kearea venue kita langsung disuguhkan oleh booth-booth  yang menjajaki area yang menjual berbagai macam merchandise dan baru kita bisa menuju venue, jadi kita bisa liat-liat berbagai macam barang yang dijual.

Sambil nunggu perform nya The Upstairs muter-muter nyari koleksi CD  mini album Antahberantah yang di Release ulang oleh Majemuk Records, dan akhirnya ketemu salah satu booth yang menjual release-an ulang album the upstairs dalam bentuk CD yaitu mini album Antahberantah dan setelah dapet langsung merapat ke venue. Haha di venue crew The Upstairs udah keliatan lagi check sound dan mempersiapkan alat-alat, dengerin ocehan MC nya yang garing abis bikin kaku sumpah ga nampol bangat, haha do'i lagi moker friend matanya udah lima wat ngomongnya udeh ga jelas. Dan akhirnya The Upstairs siap untuk menghentak lantai, dibuka oleh jimi dengan sedikit wacana tentang memories terciptanya lagu-lagu album Antahberantah, Yeah The Upstairs membawakan full lagu-lagu lawas mini album pertama Antahberantah seperti Nilai-nilai, Antahberantah, Lompat, Anarki, Mosque of love, Modern Bob dan beberapa lagu di album Energy.



Anarki adalah lagu pilihan pertama yang di nyanyikan oleh The Upstairs yang di awali oleh percakapan antara pandu dan jimi dan disambut oleh dentuman Drumer baru The Upstairs dan disusul oleh petikan gitar kubil dan lentikan jari khrisna. Seperti mengembalikan memori ke era dimana The Upstairs sedang berkilaunya di dunia permusikan ber label indie di jaman itu, para penonton dengan aga sedikit malu-malu ikut berjoget dan sing along. Ini adalah acara dimana pertama kalinya The Upstairs membawakan satu album antahberantah full dan ini sangat memberikan kesan kepada penonton terutama buat Modern Darlings yang datang, terlihat beberapa fans The Upstairs yang sudah terlihat seperti bapak-bapak dengan mengunakan kaos yang bertuliskan The upstairs - Matraman tanpa malu ikut ber sing along mungkin dia adalah salah satu bagian Modern Darling di jamannya dan sampai sekarang dia tetap exis mengikuti perkembangan The Upstairs walau dengan penampilan baru dan musik yang berbeda. Jimi melakukan improve dengan berinteraksi kepada penonton dan turun dari panggung menarik penonton untuk ikut bernyanyi, sontak suasana menjadi semakin meriah dan penonton langsung menyambutnya dengan suara berirama ikut bernyanyi dengan sang vokalis The Upstairs itu, ini hal yang sudah jarang dilakukan lagi oleh The Upstairs. Malam itu The Upstairs memberikan sebuah kesan yang takterlupakan kepada penonton dan itu adalah penampilan The Upstairs yang memories sekali.

Dan mereka memberi bocoran akan segera membuat album baru yang di produseri oleh Kubil dengan memberikan kode album " Drakula" Yeah, kita tunggu saja gebrakan yang akan mereka lakukan.
READMORE
 

The Upstairs Rilis Album Baru 'Katalika'

Setelah memiliki 3 album yaitu Matraman (2004), Energy (2006), dan Magnet! Magnet! (2009). Jelang waktu tiga tahun dari Album sebelumnya, The Upstairs secara resmi mengumumkan di akun Twitter dan Facebook bahwa mereka akan segera Merilis Album ke-empat yang mereka beri nama 'Katalika' dan di album ini Diproduseri oleh drummer mereka, Beni Adhiantoro. adalah Jimi Multhazam (vokal), Andre Kubil Idris (gitar), Beni Adhiantoro (Drums, backing vokal) dan dibantu Pandu Fathoni (additional bass, synth bass, backing vokal) dan Krishna Visco ( Additional Keyboards, Synthesizer).
 The Upstairs baru saja melepas single dari Album Katalika yang di-beri judul 'Sekelebat Menghilang' dalam versi Video Clip dan bisa kita lihat melalui youtube.


.dikutip dari rollingstone:

frontman eksentrik nan kharismatik Jimi Multhazam mengungkapkan, “(Katalika) diambil dari bahasa Sansekerta, artinya spontan atau tiba-tiba. Kenapa gue pilih kata itu? ‘Tiba-tiba’ adalah kata yang familier buat The Upstairs, terutama Kubil. Kalau ditanya, ‘Bagaimana buat lagu ini?’ atau ‘Bagaimana elo bertemu dia?’ Kubil sering jawab, ‘Tiba-tiba.’”
Jimi lalu menunjuk proses penggarapan album Katalika sebagai pengerjaan album paling melelahkan baginya. Diproduseri oleh drummer Beni Adhiantoro, album ini memakan waktu tiga tahun untuk diselesaikan, yang berarti jangka waktu dari perilisan Magnet! Magnet! sampai sekarang tidak disia-siakan begitu saja.

“Dari dulu memang sudah kesepakatan kalau tiap album The Upstairs produsernya satu orang saja dengan sistem estafet, untuk Magnet! Magnet! gue jadi produser makanya punk rock begitu. Sekarang giliran Beni dan dia adalah orang yang perfeksionis, sangat pop dan rapi. Ibaratnya, kalau gue dengar punk rock yang kasar, dia dengar punk rock yang harmonis,” terang Jimi.

Ia melanjutkan, “Kami mengerjakan album ini tiga tahun di kamar Kubil, Beni-lah orang yang mengatur permainan anak-anak agar frekuensinya nggak tabrakan, jadi tertata rapi. Secara musikal, Matraman itu jorok, Energy itu mengkilap, Magnet! Magnet! kembali berantakan, sementara Katalika menampilkan pembauran Matraman dengan Energy; ada joroknya dan ada mengkilapnya.”

Selain bertanggung jawab pada departmen pita suara dan tata bahasa, Jimi kembali mengurus konsep sampul album Katalika. Namun tidak seperti album-album The Upstairs sebelumnya, Jimi tak lagi bertindak sebagai pengeksekusi kesenian untuk album ini. “Gue memang ingin menjauh dari imej The Upstairs yang lama agar nggak terlalu dominan di gue. Personel lain juga punya banyak ide,” ujarnya.

Katalika rencananya akan dirilis pada bulan Agustus 2012 ini, Organic Records kini adalah label rekaman yang menaungi The Upstairs. Jimi menceritakan bahwa semuanya berawal dari keturutsertaan The Upstairs dan Maliq & D’Essentials pada album kompilasi persembahan untuk KLa Project. “Dari sana Widi (Puradiredja, drummer Maliq & D’Essentials) menawarkan The Upstairs untuk ikut kompilasi berbahaya Radio Killed the TV Star. Sampai suatu saat gue memperdengarkan materi-materi baru The Upstairs, dia ternyata tertarik untuk merilisnya,” kenang Jimi.

The Upstairs juga telah menunjuk single perdana dari album ini, yaitu “Sekelebat Menghilang”. Bahkan, video klip yang dikerjakan oleh Dimas Wisnuwardono pun telah selesai dikerjakan. “Tunggu lagunya di radio, untuk video gue lagi tunggu kapan waktu yang pas untuk diunggah ke YouTube,” imbuh Jimi.
READMORE
 

The Upstairs - Lantai Dansa (A Tribute to Kla Project)


Kompilasi ini terdiri dari 10 lagu. The Upstairs di percayakan untuk mengintepretasikan lagu Kla Project berjudul Lantai Dansa. Karena lagu ini aslinya sudah cukup New Wave, maka gue pun spontan untuk menggarap di luar kebiasaan The Upstairs. Dengan mengambil sedikit beat Jungle. Gitar Funk (yang di mainkan anak Punk). Dan permainan bass ala Drum n Bass. Bahkan gue nekat sedikit berRappin di bagian verse. Terimakasih buat Lilo yang membebaskan gue bikin additional lirik. Akhirnya The Upstairs menjadi satu-satunya band yang tampil dengan lirik tambahan.

Selain The Upstairs Maliq & D’Essentials juga tampil memukau di lagu lagu Prasangka. Lagu ini patut di simak. Kalo soal penggarapan musik Maliq gak pernah tanggung-tanggung. Selain Maliq, Ran juga tampil cukup oke dengan hits pertama Kla. Tentang Kita. Seharusnya Boyband-boyband sekarang belajar dari Ran bagaimana bernyanyi yang elok di dengar.

Sisanya lagu-lagu Kla di terjemahkan lebih melankolis dari aslinya. Tapi solois bernama Babas membawakan lagu Sudi Turun Ke Bumi dalam bungkusan Modern Rock. Album ini tersedia hanya di Indomaret. Waaah suatu kerjasama yang unik. Di bandrol cuma 30 000 perak. Cukup layak di koleksi.


Awal mula ceritanya sekitar setahun (atau dua tahun) silam gue berkenalan dengan Lilo Kla. Doi bercerita tentang idenya membuat kompilasi Tribute To KLA Project. Gue lupa tepatnya di mana. Sepertinya di launching album Kadri Jimo and the Prinze. Rollingstone Indonesia. Lilo menawarkan gue untuk meremake lagu Kla berjudul Lantai Dansa. Wah menarik sekali. Kebetulan 2 album pertama Kla cukup gue dengarkan. Namun obrolan kita seperti menguap ke angkasa. Sampai gue pun lupa wacana tersebut.

Hingga tiba-tiba pada bulan puasa tahun 2011, Lilo kembali menghubungi gue. Dan gilanya proyek ini musti bisa kelar dalam waktu sebulan! Hahahaha. Hajar bleh. Kebetulan gue sudah familiar dengan lagunya. Masalahnya tak satupun anak The Upstairs yang akrab dengan lagu Kla. Sebagian besar anak-anak The Upstairs hanya tau single Jogjakarta. Untungnya ketika gue datangi toko CD, ternyata KLa mengeluarkan album The Best dalam format CD. Langsung gue share ke anak-anak. Reaksi pertama tentunya dari Krishna (keyboardist), gile ternyata lagu Indonesia jamdul ada yang seperti ini yha. Seperti gue tulis di atas. Basic ide lagu ini mengadopsi beat Jungle. Dan Kubil menghajarnya dengan gitar Funk ala anak Punk. Kalo Krishna jangan di tanya. Dia yang mengemas Jungle jadi Ruang Angkasa.


Versi pertama lirik The Upstairs di kompilasi ini di nilai cukup eksplisit bagi Lilo. Karena menurut Lilo konsep Kla bukanlah band dengan kritik sosial. Akhirnya gue merubah lirik pertama dalam itungan 2 jam. lalu retake kembali. Album ini di garap di studio 58 Depok. Dengan engineer Wahyu Hw. Ketika bulan puasa. lalu mixing di kerjakan DJ Soemantri dan Lilo. Hasilnya cukup memuaskan. Senang bisa terlibat dalam kompilasi band lawas sekelas KLA Project. Mantaff

Sumber: http://jimijimz.wordpress.com
READMORE
 

The Upstairs Segera Rilis Album Baru



Halo apa kabar kalian modern darlings... udah berapa lama ya kita engga menggila lagi di lantai dansa bersama orang-orang antik :p

Ya.. kira-kira segitu lamanya, terutama buat kita yang sekarang engga pernah mendengar kabar The Upstairs. kemana mereka? mungkin kita bertanya-tanya... pertanyaan dari orang-orang yang engga kenal dunia maya heheh alias jarang ol.. karena kalau kita-kita yang hidupnya ga bisa lepas dari internet pasti tau perkembangan mereka..

Benar sekali.. mereka sedang step by step menggarap Album terbaru, recording lagu-lagu yang satu-persatu sudah hampir selesai, sepertinya The Upstairs sudah sangat siap untuk mengeluarkan Album terbarunya, hanya tinggal menunggu pentolan The Upstairs saja yang sedikit membandel, untuk take vokal Jimi. Sepertinya di Album terbaru The Upstairs ini bakal ada perubahan dari Album-album lamanya.

Seperti kata salah seorang personil The Upstairs - Beni, yang di hubungi melalui pesan singkat, dia bilang di Album ini ada perubahan, yang pasti berbeda dari Album-album lamanya, tapi dia tidak memberi tahu lebih detail tentang apa perubahan yang bakal The Upstairs lakukan. Yang pasti mereka bakal membuat Album ini semaksimal mungkin untuk para penikmat musik terutama untuk fans mereka.
apa kalian sudah tidak sabar menanti Album terbaru mereka?

Tapi jangan khwatir untuk kalian yang sudah tidak sabar melihat mereka berdansa dan ber sing a long di atas pentas, karena tanggal 12 Juni 2011 kita bisa melihat dan benyanyi bersama di panggung utama Pekan raya jakarta PRJ.

Kita menggila bersama..
sampai berjumpa di pentas darlings...
READMORE
 

Merekapun Berkarya

Bicara oal Seni dalam Musik, sebenarnya Musik itu adalah suara/bunyi yang diterima atau dari individu, berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam.

Aliran/genre dalam musik. Masing-masing genre terbagi dalam beberapa sub-genre. Pengkategorian musik, meskipun kadang-kadang merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik dunia.

Taklepas dari musik, ternyata musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme, menurut "Aristoteles".

Hidup Tanpa musik? apa yang terjadi?
Bila kita hidup tanpa Musik maka yang akan terjadi hanya ada kesunyian, keputusasaan dan kehampaan. karena saat kita mendengar atau memperdengarkan jenis musik tertentu maka gairah kita untuk melakukan sesuatu (positif) akan timbul dengan sendirinya, gairah untuk hidup pun akan menjadi lebih hidup.

Berkaitan dengan judul. Modern Darlings, ternyata ada di antara Mereka yang bukan hanya sebatas pendengar Musik/Fens, tapi Merekapun Berkarya, menghasilkan Karya-karya Musik yang tentu saja mereka telah berusaha untuk memberikan yang terbaik.



ASTRO.NOT

Seperti Band yang satu ini, bergenre Electronica / Pop, Band yang berpersonilkan Devy (Vocal) Donny (Programmer), Ary (Bass), Amew (GUitar) Penggagas band ini ialah Donny ( pasti teman - teman Modern Darlings sudah ada yang mengenalnya). Band yang terbentuk pada akhir tahun 2007 tepatnya di bulan desember. terinspirasi dari band-band electronica dan new wave seperti The Polysics, The Tittle, Hellogoodbye, Owl City, Ice hingga band asal Indonesia seperti The Upstairs dan Goodnight Electric. Mungkin banyak yang bertanya kenapa nama band ini astronot? ASTRO.NOT merupakan akronim dari Automatic System elecTROnica NOTation, yang berarti notasi yang dihasilkan oleh sistem elektronika yang bergerak secara otomatis. Selain itu nama ini diambil karena mereka percaya bahwa nama merupakan sebuah do’a, dan ini menjadi harapan mereka agar bisa dikenang seperti ASTRONOT yang bisa terbang ke bulan dan terus dikenang sepanjang masa.Demikian pula dengan Astro.not, yang ingin memberi sesuatu yang berbeda yang bisa dikenang sepanjang masa. Astro.not dikenal karena ciri musikal mereka yang danceable, yang siap mengajak audiens untuk bergerak mengitkuti irama yang ada.

Seperti yang telah disebutkan diatas, The Upstairs merupakan salah satu influence terbesar dari band ini. Menurut Donny (programmer) The upstairs memberi pengaruh sebagai panutannya, "The Upstairs itu unik, banyak hal yang bisa gw dapet dari the upstairs, mulai dari konsep band yang Out of the box dimana The Upstairs berani menampilkan sesuatu yang berbeda disaat keseragaman dalam musik mulai bermunculan." Ujar donny
selain itu the upstairs selalu memberi kesan tersendiri sehingga setiap orang yang menyaksikan penampilannya memberi kesan tersendiri.

Astro.not dalam beberapa bulan kedepan berencana untuk menyelesaikan proses rekaman mereka dan ada satu lagu yang The Upstairs yang dibawakan versi Astro.not, "Digital Video Festival", karena itu mohon dukungannya dari teman teman sekalian dan ditunggu saja hasil rekaman mereka nanti.

Bagi yang ingin tau band ini lebih banyak lagi bisa search di Facebook : Astro.not
atau yang berminat mengundang untuk meramaikan suasana pentas teman teman sekalian bisa langsung menghubungi via facebook.







OLDBOY MELODY


Terbentuk pada 13 Februari 2010 ketika dua anak laki-laki melakukan percakapan mereka tentang musik, Junom (Lead Vocal+Guitar) dan Oswald Back Vocal+Keyboard. Lalu mereka kesepakatan untuk membuat musik mengesankan dengan genre 'New Wave'.
Dua minggu kemudian, mereka bertemu dengan dua anak laki-laki berbakat yang bermain musik sebagai pelengkap pada Oldboy MELODY, Mika (Back Vocal+Bass) dan Doni (Drum). Dan sekarang mereka siap untuk melakukan kinerja yang fantastis.

Mereka punya lagu khusus berjudul "Game Over Boy" yang sengaja diciptakan akibat rasa muak terhadap pemerintahan sekarang ini. "Sepertinya sekarang sudah pantas dipublikasikan setelah melihat semakin parah nya sikap pemerintah yang terkesan masa bodoh terkait kasus2 intoleran yang makin merajalela di negara ini".

Pull down!
Mr. Presiden
With his government
You guys all game over!

Pada akhir April 2010 akhirnya mereka merilis single pertama, "Putih Abu-Abu". "Kami menyukai pertunjukan, kita mencintai tari, dan kita cintai kerusuhan".



Oldboy Melody - Dansa Akhir Pekan (The Upstairs cover)


Oldboy Melody - Different But Equivalent at Museum Bank Mandiri, Kota Tua Jakarta







EMPTY SMILE

Sekelompok orang muda yang memiliki pikiran jalan yang sama, jalan, yaitu bermain musik tanpa keterlibatan apapun. Mereka ingin menuangkan semua emosi ke dalam musik. Sehingga pada penghujung bulan Juli yaitu tepatnya tanggal 27 Juli 2009 mereka membentuk sebuah band yang bernama EMPTY SMILE dengan genre pop punk yang beranggotakan Ishom (Vokal and Gitar), Sidik (Gitar), Ruddie (Bass) dan Zainal (Drum). Mereka memberikan kesempatan pada kita untuk mendengar lagu nya melalui Download gratis yang legal di EMPTY SMILE-BENAKLU BENALU (live)

Atas usaha dan kesungguhan akhirnya terciptalah sebuah lagu yang berjudul MY SONG FOR YOU dan GSP ANTHEM dan atas kreatifitas anggota yang sangat gigih maka tercipta kembali dentunan nada gemilang yang berjudul BENAKLU BENALU, DATANG MENJELANG, dan BERGERAK yang menambah daftar koleksi lagu mereka.
merekapun telah tampil di be-berapa, acara seperti pensi di sekolah-sekolah dan event-event kecil lainnya, mereka juga terus belajar dari semua musisi-musisi senior band indie karena band ini bisa di katakan masih berusia sangat dini namun mereka akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Postingngan ini sengaja saya buat dan dari sumber-sumber yang berkaitan, agar supaya kita juga termotifasi oleh mereka dengan hasil karya-karyanya juga memperkenalkan dan terus mendukung mereka supaya mereka akan menjadi yang terbaik, kalau mereka bisa "Kita jug bisa".

mungkin masih banyak dari Kawan-kawan Modern darlings yang juga mempunyai Band tapi saya tidak tahu.
READMORE
 

Dunia Lantai Dansa


Hipsters-Sragen (Himpunan Pecinta The Upstairs), besok 12/02 mereka akan merayakan hari jadi-nya yang ke 3Th, dengan tetap pada pendirian mereka sebagai fens The Upstairs, walau sekarag The Upstairs sudah di tinggal beberapa personil lamanya tidak membuat mereke meninggalkan sebagai fens dari The Upstairs, terbukti dengan Acara yang akan mereka adakan besok, tentu sudah menunjukan Existensi mereka terhadap The Upstairs.

- 12 Februari · 18:30 - 23:00
- Tempat Rumah Makan Sukowati
jalan raya timur,Sragen, Indonesia
- Free Tiket...!!!!

guest star:
- when the sailor day
- tujuh tangga nada
- captain hoog
- re-foyzent
- ali jamil
- kilimanjaro discander
- never die
- the all prosthesir

terus di Update..
READMORE
 

The Revenge Of Karaoke Bastard



MONDAY MAYHEM
2nd Season
"The Revenge Of Karaoke Bastard"

Monday, 14 Feb 11
@ BARCODE
Jl. Kemang Raya No.8
Lacodefin 3rd Floor

Mayhem Start: 9 PM / FDC: 50.000

DISASTER STAGE DJ's:
Robot
Edophilia
Dipha
Indra 7
Asung

INTRODUCING ALL-STAR-BASTARD
OOMLEO KARAOKE MACHINE :
The Upstairs
Goodnight Electric
Gribs
Sir Dandy
Rolling Stone Magz
Reflecteur Bandi
MC Soleh Solihun

and you!
READMORE