Satu dekade sudah radio Trax FM mengudara di Industri Penyiaran Radio, Trax FM berdiri sejak tahun 2000 dengan nama MTV on Sky dan akhirnya sekarang berganti menjadi Trax FM, kata salah seorang pembawa acara, Indra Bekti di L.A. Lights Terusik Traxkustik All Star 2010 @Epicentrum Walk, Kuningan , Jakarta, (28/12/10) yang bertepatan dengan hari ulang tahun penyiar dan presenter kondang itu . Konser akhir tahun ini menjadi event yang sangat berkesan untuk sebuah konser penutup akhir tahun, karena di bintangi oleh Band-band papan atas yang sudah tidak asing lagi di dunia permusikan tanah air . Seperti Naif, /Rif, Alexa, The Upstairs, Superglad, J-Rocks, Soul id, Soulvibe, Efek Rumah Kaca, Endah & Rhesa, The Banery dan Angsa dan serigala.
Mendapat kesempatan menjadi opening act, Angsa dan serigala tidak menyia-nyiakan itu,dengan intro yang membuat penonton tadinya duduk-duduk di depan panggung, seketika langsung berdiri untuk merapat. Angsa dan serigala, mungkin nama grup band ini asing di antara telinga para penonton, Band yang ber-anggotakan lima pria dan dua wanita dengan Genre indie rock, baroque pop, folk yang berasal dari bandung ini sebenarnya sudah terbentuk sejak Maret 2008.
Usai sang Angsa dan serigalanya, Kini saatnya dasi kupu-kupu beraksi. The Barnery, band yang identik dengan dasi kupu-kupunya itu, menjadi ciri khas band tersebut, suasana menjadi lebih mencari setelah band ini menunjukan aksinya dengan lagu yang berjudul cemburuiseme.
Nuansa menjadi jazzy, Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.
Musik Jazz yang dulunya hanya di dengar kalangan orang dewasa dan hanya yang ber-kantong tebal, kini kesan itu telah di hilangkan dengan munculnya band-band yang menggabungkan Jazz dengan Pop, rock and roll dan jenis musik lainnya, sekarang musik Jazz sudah sangat di terima di telinga orang awam sekalipun. Soulvibe, dengan dua orang vokal yang berwajah tampan itu langsung mencuri perhatian penonton-penonton wanita. Antartika menjadi lagu andalan untuk memikat semua penonton yang ada di venue, dan ternyata benar.
Ini dia sepasang musisi “gila” Endah & Rhesa, sebelumnya saya minta maaf telah menyebut pasangan ini “gila”, tapi arti sebenarnya dari kata-kata saya itu adalah, aksi dan lagu-lagu yang mereka tampilkan benar-benar membuat semua penonton seperti ter-hipnotis, semua penonton berdiri tidak ada yang duduk sama sekali, semua mata ter-tuju ke arah panggung, mereka membuat semua penonton ber Sing Along di venue. Aksi mereka tidak hanya mengajak penonton untuk menyanyi bersama, tapi keserasian sangat di tunjukan ketika mereka memainkan satu gitar untuk berdua, sontak membuat penonton histeria, Endah & Rhesa telah membuktikan bahwa musik mereka adalah musik yang benar-benar ber-kualitas tinggi untuk sepasang “musisi”, When you love someone.
Sore itu cuaca di luar Epicentrum Walk sedang turun hujan angin yang sangat deras, sampai batas pagar penghalang yang terpampang kokoh harus dikalahkan oleh angin yang bertiup sangat kencang, tapi tanpa saya sadari ternyata penonton yang hadir malah semakin padat, dan pertunjukan tetap berjalan tanpa sedikit pun gangguan. Alexa menjadi band penenag di antara cuaca yang buruk itu.
Cewek matre-cewek matre, intro lagu dari Pesta Rap di nyanyikan oleh salah seorang pembawa acara. Ya benar, sekarang waktunya kita ke Hip Hop. Soul id, siapa yang engga kenal sama grup Hip Hop ini. Mereka baru mengeluarkan album barunya. Namun, diakui oleh para personelnya yang terdiri dari Drusteelo, Tabib Qiu dan Jaydee, album keempat mereka itu adalah sebagai album terakhir. Tapi bukan berarti mereka bubar, secara personal mereka masih berkarya. Siapa yang bilang Soul ID udah gak Hip Hop? Lagu ini yang juga merupakan single ke 6 Soul ID dari album LikeLoveLife (10-10-10) adalah jawaban dan bukti kesetiaan mereka dijalur HipHop/R&B. Soul ID sudah membuktikan bahwa wahana musik mereka sangat luas, namun tetap berakar pada Hip Hop. Penonton ber sing along ketika mereka membawakan lagi yang berjudul telfon aku.
Tanpa bercakap banyak, tidak seperti yang biasanya di lakukan oleh seorang Jimi Multhazam, ketika sosoknya muncul berada di atas panggung. Bukan The Upstairs kalau setiap pertunjuka menampilkan sesuatu yang itu-itu saja. The Upstairs memang selalu merubah-rubah arasement lagu-lagu mereka di setiap perform, Dengan kecerdasan sang keyboardis Krishna Sukarya yang merubah arasement intro di lagu pertama, yang menjadikan lagu tersebut menjadi sesuatu lagu yang baru. Jimi mulai mengeluarkan celotehannya, berbicara pada wanita yang ada di bawahnya “dari sini bisa terlihat” luar biasa ya, haha membuat penonton tertawa.
Tidak luput sang gitaris yang sudah biasa menjadi sasaran, kena ocehan sang vokalis tersebut “kalu nonton The Upstairs bawa cewe biar kubil semangat” membuat sang gitaris tersenyum tawa. Jimi juga menyuruh penonton untuk mendownload lagu-lagu baru mereka yang bisa di download secara gratis melalui http://theupstairs3.tumblr.com/. Tuntas dengan lagu-lagu nya The Upstairs menutup dengan single terbarunya Menaralara.
Efek Rumah Kaca adalah yang ter faforit di antara yang sudah tampil sebelum-sebelumnya, Efek Rumah Kaca tampil tidak lengkap dengan personil utamanya, ardian bassis mereka di gantikan, tidak ada penjelasan dari mereka. Cholil menyebut nama Ade Paloh Vokal dan juga gitaris dari Sore untuk naik ke atas panggung dan segera Ade mengambil gitarnya dan bernyanyi bersama ERK, Desember lagu faforit semua penonton.
Love and lust, tulisan yang ada di balik baju Buluk (Lukman laksmana) sang vokal dari Superglad itu adalah karya Jimi Multhazam. “Semakin cinta semakin nafsu”, rocker-rocker itu pun membuat Epicentrum menjadi lebih Rock N Roll, dengan aksi-aksi gilanya. “ayo angkat jari tengah kita buat malaysia, kita foto ini”, itu adalah bagian dari kekecewaan seorang buluk, yang mungkin juga mewakili semua penonton yang hadir, bagai mana tidak? dengan aksi-aksi suporter malaysia yang telah berulah tidak sportif terhadap tim kebanggan kita Indonesia waktu leg pertama melawan malaysia di bukit jalil, buluk juga mencemooh Raja Gopal, “kita ganyang malaysia”. Vokalis Superglad itu tentu tidak hanya mencemoh terus tim negara tetangga tersebut, tapi dia juga mengajak penonton yang hadir kalau kita harus dukung terus Garuda, walau apaun yang terjadi. Pesan-pesan sindiran pedas juga disampaikan oleh buluk tentang musik di tanah air, tidak hanya itu, aksi yang lebih menarik ketika buluk menyuruh salah seorang penonton untuk naik ke atas panggung dan menyuruh nya untuk me-foto dirinya dengan gaya mulut di manyunkan dan jari telunjuk di ujung bibir, itu adalah sindiran dari lagu mereka yang berjudul D’alay, dan benar, penonton tertawa dibuatnya.
Masih beruansa Rock, tapi yang ini lebih ke jepang-jepangan. J-Rocks, band yang beraliran Japanese rock memang tidak terlalu menarik perhatian penonton, tapi penampilan mereka malam tadi sudah cukup bgaus.
Seperti di puncak acara, walau sebenarnya masih ada satu band lagi di penutup acara. Crwe masih sibuk mempersiapkan alat music tapi pnonton malah mengabaikan bahkan seperti tidak peduli apa yang di ucapkan pembawa acara yang berada di sebelah kanan panggung, yah penonton sudah tidak sabar menunggu Naif naik panggung. Naif, david dengan gaya rambut ala jambul dan berkacamata, bahkan belum satu katapun terucap dari mulutnya penonton sudah sorak sorai menyambut nya, Naif tampil begitu memukau yang sejak awal membawakan lagu dengan play list yang mellow, “kita mainin lagu yang santai aja ya” ucap sang vokalis. Naif sudah menyanyikan lagu terakhirnya, tapi ulah para penonton yang tidak rela di tinggal turun panggung meminta Naif untuk menyanyikan satu lagu lagi, dan akhirnya permintaan penonton di penuhi. Naif tuntas dengan lagu-lagunya, venue sedikit lebih longgar karena beberapa penonton sudah meninggalkan tempat acara, dan /Rif menjadi penutup acara di L.A. Lights Terusik Traxkustik All Star 2010.
Ini adalah sebuah acara penutup akhir tahun yang sangat berkesan. :)
0 komentar:
Post a Comment