Katakan FUCK Valentine's Day, itulah yang terucap dari mulut seorang forment The Upstairs Jimi Multahzam (Vokalis) ketika The Upstairs berdiri didepan puluhan orang dikantor Rolling Stone di jalan ampera 16 jakarta selatan pada minggu malam 14-02-2010 ketika mengisi acara Free Pass Road To PLACEBO dan langsung disambut meriah oleh penonton. Membawakan delapan lagu, The Upstairs perform sebagai Band penutup.
Dengan ruangan sempit 3x4 yang memaksa penonton berdesak-desakan.
Dengan lagu pembuka Kami Datang Untuk Musik yang diawali oleh dentuman drum Beni Adiantoro yang terlihat begitu semangat ketika menabuh drumnya dan ternyata ada seorang Australia yang mengenakan baju Kunobatkan Jadi Fantasi The Upstairs yang sangat faseh menyanyikan lagu itu dan itu cukup membanggaka. Lagu kedua Ekspetasi Nol, dengan penampilan wanita cantik sang Backing Vocal Dian Maryana yang terlihat begitu cantik dan Flamboyan dengan sedikit senyum yang menarik perhatian. Inilah lagu ketiga, satelit lagu tentang cinta Versi The Upstairs yang berbeda dari lagu-lagu cinta yang kebanyakan band begitu mendayu dengan penampilan Andre Idris dengan permainan gitarnya, dan untuk pertama kalinya terlihat seorang gitaris The Upstairs itu tersenyum ketika sang vokalis sedikit menggodanya dengan wanita yang berada di depannya. Lagu keempat, Sebuah lagu yang sangat hist bangat di Album Pertama The Upstairs yaitu Antah Berantah, dengan penampilan sang Bass & Keyboards Alfi Chaniago yang selalu terlihat memukau di setiap penampilannya.
Dansa Akhir Pekan adalah lagu kelima, yang dinanti-nantikan para Modern Darlings yang sudah begitu lelah dengan aktivitas selama enam hari yang tersita oleh kesibukan kerjaan, sekolah dan sebagainya, dan melepaskanya dengan berdansa akhir pekan. Lagu keenam, Diantara Haluan sebuah lagu yang sangat syahdu yang dinyanyikan oleh Jimi Multahzam sang Vokalis dan terlihat dia begitu menghayatinya. Terekam, lagu ketujuh yang di awali oleh permainan ciamik Keyboards Krishna Visco yang terlihat begitu sangat keren dengan sedikit senyumnya yang membuat wanita-wanita di belakang mencuri-curi pandang.
The Upstairs menutup acara dengan lagu yang berjudul Matraman yang menjadi salah satu lagu terbaik dari 150 lagu versi Rolling Stone, "Tak ada lagu maka tak ada industri musik,” adalah kutipan seorang pencipta lagu terkenal bernama James F. Sundah. Kalimat ini memberikan pencerah-an bahwa sejarah seni musik yang menghias kancah musik Indonesia sejak tahun 1950-an di era Irama dan Lokananta Records hingga hari ini didasari oleh kekuatan lagu-lagu, feno-menal, serta monumental dan merupakan pe-nanda berbagai zaman. Namun beribu sayang, mengingat pendokumentasian sejarah yang kurang tergarap baik, maka Rolling Stone merasa tidak pernah terlambat untuk memberikan kontribusi bagi dunia musik dengan menyingsingkan lengan baju, bahu-membahu dengan para sahabat kontributor, pengamat, dan penikmat musik dalam rangka menyusun sebuah daftar sahih yang memaparkan 150 Lagu Terbaik yang pernah wujud di Indonesia, dalam kurun waktu yang bukan main-main: Sepanjang Masa!........
MANTAFF....dan The Upstairs adalah satu di antaranya.
Dengan ruangan sempit 3x4 yang memaksa penonton berdesak-desakan.
Dengan lagu pembuka Kami Datang Untuk Musik yang diawali oleh dentuman drum Beni Adiantoro yang terlihat begitu semangat ketika menabuh drumnya dan ternyata ada seorang Australia yang mengenakan baju Kunobatkan Jadi Fantasi The Upstairs yang sangat faseh menyanyikan lagu itu dan itu cukup membanggaka. Lagu kedua Ekspetasi Nol, dengan penampilan wanita cantik sang Backing Vocal Dian Maryana yang terlihat begitu cantik dan Flamboyan dengan sedikit senyum yang menarik perhatian. Inilah lagu ketiga, satelit lagu tentang cinta Versi The Upstairs yang berbeda dari lagu-lagu cinta yang kebanyakan band begitu mendayu dengan penampilan Andre Idris dengan permainan gitarnya, dan untuk pertama kalinya terlihat seorang gitaris The Upstairs itu tersenyum ketika sang vokalis sedikit menggodanya dengan wanita yang berada di depannya. Lagu keempat, Sebuah lagu yang sangat hist bangat di Album Pertama The Upstairs yaitu Antah Berantah, dengan penampilan sang Bass & Keyboards Alfi Chaniago yang selalu terlihat memukau di setiap penampilannya.
Dansa Akhir Pekan adalah lagu kelima, yang dinanti-nantikan para Modern Darlings yang sudah begitu lelah dengan aktivitas selama enam hari yang tersita oleh kesibukan kerjaan, sekolah dan sebagainya, dan melepaskanya dengan berdansa akhir pekan. Lagu keenam, Diantara Haluan sebuah lagu yang sangat syahdu yang dinyanyikan oleh Jimi Multahzam sang Vokalis dan terlihat dia begitu menghayatinya. Terekam, lagu ketujuh yang di awali oleh permainan ciamik Keyboards Krishna Visco yang terlihat begitu sangat keren dengan sedikit senyumnya yang membuat wanita-wanita di belakang mencuri-curi pandang.
The Upstairs menutup acara dengan lagu yang berjudul Matraman yang menjadi salah satu lagu terbaik dari 150 lagu versi Rolling Stone, "Tak ada lagu maka tak ada industri musik,” adalah kutipan seorang pencipta lagu terkenal bernama James F. Sundah. Kalimat ini memberikan pencerah-an bahwa sejarah seni musik yang menghias kancah musik Indonesia sejak tahun 1950-an di era Irama dan Lokananta Records hingga hari ini didasari oleh kekuatan lagu-lagu, feno-menal, serta monumental dan merupakan pe-nanda berbagai zaman. Namun beribu sayang, mengingat pendokumentasian sejarah yang kurang tergarap baik, maka Rolling Stone merasa tidak pernah terlambat untuk memberikan kontribusi bagi dunia musik dengan menyingsingkan lengan baju, bahu-membahu dengan para sahabat kontributor, pengamat, dan penikmat musik dalam rangka menyusun sebuah daftar sahih yang memaparkan 150 Lagu Terbaik yang pernah wujud di Indonesia, dalam kurun waktu yang bukan main-main: Sepanjang Masa!........
MANTAFF....dan The Upstairs adalah satu di antaranya.